Saat engkau ingin membaca
atau mentadabburi al-Qur’an:
akan selalu ada alasan-alasan “palsu”
bahwa:
“Aku sibuk!”
“Aku tidak sempat!”
“Nanti saja!”
“Harus menyelesaikan ini dulu!”
Seringkali alasan-alasan itu hanya ilusi.
Ilusi bahwa kita tidak punya waktu.
Padahal sebenarnya:
kita tidak mau menyediakan waktu.
Ilusi bahwa kita tiada kesempatan.
Padahal sebenarnya:
kita yang tidak mau menyempatkan.
Ilusi bahwa kita banyak kesibukan.
Padahal sebenarnya:
kita menganggap belajar al-Qur’an itu
bukan kesibukan yang harus diutamakan.
Ilusi bahwa masih ada waktu nanti.
Padahal kita semua sepakat:
“Nanti” itu belum tentu ada untuk kita.
Karena mungkin kita sudah tiada.
***
Maka jika sudah bicara tentang al-Qur’an,
-seperti nasihat Syekh DR. ‘Abd al-‘Aziz al-Syayi’-:
Bertempurlah layaknya prajurit perkasa
menundukkan alasan-alasan nafsu
yang sebenarnya hanya ilusi.
Ambillah Mushaf al-Qur’anmu.
Bacalah dengan tekad yang dikuat-kuatkan.
Lalu rasakanlah:
apa yang segera terjadi pada jiwamu,
setelah membacanya 5 menit saja!
Rasakanlah sebuah udara baru
mengisi rongga-rongga hidupmu.
***
Masih nasihat beliau:
ولا تستكثِر أيَّ وقتٍ معَ القُرآن
-مهما طال-،
فالشغل بالقرآن عاقبته حميدة عظيمة
في الدنيا قبل الآخرة..
“Jangan pernah menganggap
terlalu banyak waktu bersama al-Qur’an,
selama apapun itu.
Karena tersibukkan dengan al-Qur’an
hanya akan membawa kebaikan yang dahsyat
di dunia, sebelum di akhirat.”
Akhukum,
Muhammad Ihsan Zainuddin
https://t.me/IhsanZainuddin (Telegram)
https://www.instagram.com/m.ihsanzainuddin