Saat hidup terasa menyesakkan dada.
Saat kenyataan begitu menusuk jiwa.
Saat ujian terasa selalu mendera.
Saat kezhaliman semakin menggila tak terkira.
Saat dunia tak lagi meneduhkan rasa.
Maka,
di saat-saat seperti semua itulah
seharusnya kita segera berteduh
di bawah naungan yang paling teduh:
naungan al-Qur’an membuat jiwamu basah.
Berhentilah mengeluh.
Berhentilah penuhi jiwa dengan gelisah.
Berhentilah sejenak, dan menepilah.
Bukalah Mushaf al-Qur’anmu…
Bagaimana al-Qur’an di hari kita sejauh ini?
***
Perkenankan aku mengutip nasihat berikut ini
untuk kita semua,
ditulis dari jiwa
oleh Syekh DR. Khalid Abu Syadi –fakkaLlahu asrahu-.
Beliau menuliskan seperti ini:
“Cara terbaik untuk membawa wirid al-Qur’an secara disiplin adalah:
(1)
Khususkanlah waktu tertentu untuknya;
sesudah Subuh,
atau di jalan menuju tempat kerjamu,
atau sebelum tidurmu,
atau waktu lainnya.
(2)
Bacalah wiridmu secara tuntas (dalam 1 waktu),
atau pecah-pecahkanlah wirid itu
dalam beberapa waktu;
mungkin setelah shalat fardhu,
engkau membaca 2 rubu’ (dan 1 juz itu = 8 rubu’)…
atau engkau membaca 1 juz itu sekaligus.
Sesuaikanlah dengan kondisimu.
(3)
Sebaiknya engkau memiliki
sebuah mushaf kecil
yang tak pernah berpisah denganmu.
Sehingga engkau dapat membacanya
dalam kondisi apapun.
Jangan lupa lakukan itu dengan niat
agar “lisanmu selalu basah
dengan dzikir kepada Allah”.
(4)
Bacalah wirid al-Qur’anmu itu
dengan niat bahwa engkau
sedang mencari pesan harian dariNya
yang dengan itu Allah hendak memperbaiki
agama dan duniamu…
Jadikan dirimu sebagai hamba
yang sedang mencari penyembuh
dalam ayat-ayat al-Qur’an.
(5)
Upayakanlah sungguh-sungguh
untuk mentadabburinya.
Jika terluput,
setidaknya jangan lewatkan
membaca wirid al-Qur’an,
meskipun tanpa tadabbur.
Ibnu ‘Atha mengatakan:
“Terlalai pada saat mengerjakan satu amal
itu lebih baik dari terlalai
(hingga tidak) mengerjakannya (sama sekali).”
(6)
Doakanlah saudara-saudaramu yang lain
agar dimudahkan melakukan hanya yang sama,
dikaruniai rasa cinta pada al-Qur’an,
dan konsistensi untuk membacanya;
agar malaikat pun mendoakanmu:
“Dan semoga engkau pun mendapatkan hal yang sama…”
(7)
Jika wirid bacaan al-Qur’an hari itu terluput,
maka gantikanlah pada hari berikutnya.
Jangan sampai syetan mengalahkanmu
dan membuang-buang kesempatanmu.
Semoga hari-hari kita semua ke depan:
senantiasa dibersamai al-Qur’an,
karena itulah seindah-indah kehidupan,
sesempit dan sekelam apapun zaman.
Akhukum,
Muhammad Ihsan Zainuddin
NB:
Jangan lupa donlot
E-book “Bahasa Arab Itu Gampang!”
di sini:
https://ihsanzainuddin.com/donlot-bahasa-arab-gampang/
Jangan lupa gabung di Telegram:
juga di Instagram:
https://www.instagram.com/m.ihsanzainuddin/